BONESATU.COM, Bone – Kisah haru dan isak tangis mewarnai acara prosesi Wisuda Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone yang berlangsung di Novena pada Sabtu, 2 Oktober 2021 kemarin.
Awalnya prosesi wisudah IAIN Bone ini berlangsung sangat meriah, hal itu terlihat saat sejumlah Mahasiswa dan Mahasiswi yang maju kedepan untuk menerima Ijazah dan pengalungan kalung wisuda oleh para Dosen dan Rektor.
Baca juga : Jual LPG 3KG di Atas HET Langgar UU Perlindungan Konsumen
Kemeriahan itu sesaat berubah menjadi suasana yang mengharukan. Pasalnya terlihat seorang ibu-ibu yang menggunakan pakaian gamis berwarna cream sambil menggendong sebuah foto seorang Mahasiswi yang menggunakan toga dan baju wisuda yang berlatar merah.
Awalnya Informasi yang berhasil dihimpun, Ibu tersebut diketahui adalah orang tua salah seorang mahasiswi bernama Risma. Dia menghadiri acara wisuda tersebut mewakili putrinya yang tidak bisa mengikuti wisuda karena meninggal dunia beberapa waktu lalu sebelum prosesi wisuda dilaksanakan.
Risma dinyatakan lulus pada 5 Juli 2021 lalu. Ia adalah lulusan Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum IAIN Bone yang mendapat predikat cukup baik dengan nilai IPK, 3.68.
Rektor IAIN Bone Prof Nuzul yang dikonfirmasi terkait hal itu membenarkan. Namun dia mengatakan bahwa yang mewakili almarhumah itu bukan ibunya, melainkan kakak perempuannya.
“Iya itu benar, dan saya juga baru tau ada seperti ini dari teman-teman pas hari itu, jadi yang mewakili itu bukan ibunya almarhum tapi saudaranya,” kata Prof Nuzul melalui sambungan telepon.
Lanjut kata Prof Nuzul, dari informasi yang dia terima, almarhumah meninggal pada Agustus 2021 lalu karena kecelakaan tunggal.
“Kalau saya tidak salah ananda ini meninggal tepat malam 17 Agustus lalu karena kecelakaan, ananda ini tinggal di daerah Taccipi kalau saya nda salah,” tambahnya.
Baca juga : Rencana Pengembangan KIBO Simpang Siur, OPD Saling Tunjuk
Rektor IAIN Bone Prof Nuzul juga menyampaikan pesan kepada keluarga almarhumah agar ijazah Risma ini dijaga baik-baik, karena merupakan kenangan terakhir untuk keluarga. Sebagai bukti bahwa almarhumah sempat menyelesaikan studinya sebelum meninggal.
“Kami merasa sangat sedih dan atas kepergian alumni kita ini, dan saya sebagai pimpinan institut menyampaikan turut berbela sungkawa dan berdoa semoga ananda kita ini diterima baik di sisi Allah SWT, dan segala amal ibadahnya diterima, serta segala kekhilafannya diampuni. Ananda kita ini sudah membuktikan bahwa dia adalah orang yang terdidik karena sudah selesai,” tutupnya.
Penulis : Herman