BONESATU.COM – Seperti kalimat bijak, bahwa kesuksesan yang terlihat dari seseorang saat ini belum tentu semudah yang kita bayangkan apa yang telah dia lalui.
Seperti yang terjadi pada perjalanan hidup Calon Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman (AAS) dalam meniti karir.
AAS ternyata pernah menjadi penjaga kebun tebu dalam hamparan ratusan hektar diusia yang masih sangat muda. Saat itu dia bekerja sebagai buruh di Pabrik Gula, Bone.
” Usia saya saat itu 18 tahun. Di tengah hamparan kebun itu masih banyak babi liar. Pernah saya hampir diseruduk, untung ada pohon yang dekat saya panjat “,kenang AAS, saat ditemui di Posko Induk pemenangan BerAmal, Rabu (18/9/24).
Tapi yang paling memilukan ceritanya, ketika dia ditarik dibagian mesin di Pabrik tersebut. Saat itu adik kandungnya yang Polisi kebetulan ditugaskan di wilayah itu.
” Bayangkan, tukang mesin, adik saya tugas di situ sudah jadi Polisi. Saya ini kakaknya “,kisahnya dengan mata berkaca-kaca.
Karir sebagai ASN pun kata dia tidak didapatkan dengan mudah. AAS mengakui 9 kali mendaftar baru akhirnya bisa lolos. Terakhir, saat lulus ASN, AAS termasuk salah satu lulusan terbaik.
” Saya mendaftar tentara satu kali, Polisi 3 kali dan ASN berkali – kali, pokoknya 9 kali baru lulus, saat itu tahun 2002 ada 340 pendaftar dan saya termasuk dalam 6 besar yang dinyatakan lulus “,tuturnya.
Sebagai ASN lanjutnya, dia meniti karir dari bawah dan lebih banyak menduduki jabatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sampai akhirnya menduduki jabatan menjadi Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Bone.
” Makanya saya lebih banyak tahu kondisi masyarakat di bawah karena keseharian saya selama puluhan tahun dekat dengan mereka, sejak jadi Seklur, Lurah, lalu jadi Camat “,katanya.
Hal ini juga yang membuat pencetus gerakan ‘ Layar Hijau ‘ ini lebih banyak menggeluti sektor pertanian dan peternakan.
” Karena memang, sebagian besar penduduk Bone itu petani dan peternak. Makanya saya banyak tahu tentang dunia peternakan, bahkan waktu jadi Camat, saya tahu cara inseminasi. Saya tahu caranya untuk mendapatkan bibit yang unggul “,ucapnya.
Menyinggung soal alasannya mencalonkan diri di Pilkada meski harus mengorbankan sisa karirnya yang masih panjang sebagai ASN, rupanya AAS ingin mendapatkan ruang dan kesempatan yang lebih luas untuk mengabdi kepada masyarakat.
” Bisa saja saya mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dalam karir ASN, tapi saya tidak bisa bohongi kata hati, saya ingin selalu dekat dengan masyarakat, makanya saya rela tanggalkan seragam “,pungkasnya.
Laporan : Budiman