BONESATU.COM – Rasa penyesalan yang mendalam terus membayang-bayangi MM, pelaku pembunuhan di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.
Bagaimana tidak, pria 51 tahun itu telah menghilangkan nayawa seseorang yang tak lain adalah pamannya sendiri hanya gara-gara persoalan tanah.
Saat diwawancarai, MM tak mampu menahan tangis karena nyawa pamannya beranama Saleng (75) berakhir di tangannya sendiri.
Lihat juga: Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas
Kasus pembunuhan yang terjadi tersebut berawal dari persoalan sawah yang merupakan harta warisan, sesuai kesepakatan bahwa sawah tersebut dikerjakan secara bergiliran setiap tahunnya.
Tahun ini adalah giliran MM yang menggarap sawah tersebut, namun korban melarangnya untuk mengerjakannya karena menurutnya ini belum giliran MM, sehingga terjadi cekcok mulut yang berujung kematian korban.
“Awalnya korban sudah berada terlebih dahulu di sawah tersebut, kemudian saya datang membawa padi yang siap untuk ditabur, karena sebelumnya saya sudah garap, namun dia tiba-tiba marah dan melarang saya untuk mengerjakannya,” kata MM.
Bahkan pada saat itu korban mengeluarkan kata yang membuat pelaku emosi dan langsung menganiaya korban menggunakan cangkul dan pisau penyadap aren.
“Setelah kejadian itu saya langsung pulang ke rumah, kemudian mandi karena penuh lumpur setelah itu saya minta keluarga untuk mengantar saya ke polsek menyerahkan diri,” katanya.
“Saya sangat menyesali perbuatan saya, bahkan sudah dua malam saya tidak bisa tidur dalam sel,” ucapnya sambil bercucuran air mata.
Penulis: Herman