BONESATU.COM, Bone – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 19 Juni 2021 di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan dengan dihadiri sebanyak 430 peserta. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Muhammad Yunuz selaku pelatih Cek Fakta Google News Initiative, Septiaji Eko Nugroho selaku Ketua Presidium MAFINDO, Arham Rasyid selaku penulis dan pegiat literasi, dan Victoria Ngantung selaku praktisi komunikasi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Indira. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Muhammad Yunuz yang membawakan tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurutnya, masyarakat harus berhati-hati dalam menyuarakan kritik atau menggugah apapun di dunia digital karena hal ini dapat berisiko terhadap banyak hal, salah satunya dalam peluang mencari kerja.
Berikutnya, Septiaji Eko Nugroho menyampaikan materi berjudul “Etis Bermedia Digital: Panduan Melawan Hoaks”. Dalam sesinya, Septiaji menghimbau masyarakat untuk selalu mengecek validasi informasi yang diterima di internet mengingat tidak semua informasi yang ada di internet itu benar. Beberapa situs yang berguna untuk mengecek fakta diantaranya yaitu turnbackhoax.id dan cekfakta.com.
Sebagai pemateri ketiga, Arham Rasyid membawakan tema tentang “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Arham membagikan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengemukakan pendapat di media sosial seperti menggunakan bahasa yang santun, membangun argumentasi dengan bukti, dan tidak memaksakan pendapat.
Adapun Victoria Ngantung, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, masyarakat harus waspada dalam mengunggah hal-hal yang dapat membahayakan seperti foto-foto anak atau menyebarkan informasi pribadi yang dapat digunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta yang bernama Wahid yang menanyakan mengapa data pribadi kita sangat mudah tersebar di media digital. Menurut Yunuz, solusi dari permasalahan ini adalah dengan memilah data apa yang dapat disebar ke sosial media dan data apa yang tidak boleh disebar.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)