BONESATU.COM, Bone – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Sulsel, menguji coba penggunaan aspal cold mix di Jalan Poros Bone-Soppeng KM 127, tepatnya di Desa Poleonro Kecamatan Ujung Lamuru, Kabupaten Bone, Sulsel.
Aspal yang akrab disebut aspal dingin ini diuji coba karena diyakini bisa menghemat anggaran negara dalam hal pemeliharaan dan perawatan jalan.
Baca juga: Pemulihan Ekonomi, DAK Fisik Bone Kembali Rp 50,7 Miliar
Uji coba pengaspalan ini dilakukan menyusul penawaran penggunaan aspal BUTON CPHMA. Pengaspalan jenis ini tidak perlu dipanaskan, pengaspalan dilakukan dalam kondisi aspal dingin.
Kepala Bidang Teknik dan Perencanaan DPUPR Sulsel, Aksan HI Ahmad Sofyan, mengapresiasi adanya Aspal Buton CPHMA tersebut, pasalnya jenis aspal ini sangat cocok untuk pemeliharaan jalan.
“Kami mengapresiasi dengan adanya aspal CPHMA, ini sangat membantu pemerintah terutama dalam pemeliharaan jalan, karena mempercepat pengerjaan, tidak lagi menggunakan sistem pembakaran aspal di pinggir jalan dengan cara manual, hanya tinggal buka kemasan langsung hampar dan dipadatkan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala UPT Wil IV Makassar, Andi Sahwan Mulia Rahman yang juga hadir saat ujicoba tersebut, juga menyambut baik dan mengapresiasi aspal CPHMA ini, karena menurutnya sangat membantu pelaksanaan kegiatan di lapangan. Dia berharap agar aspal ini bisa digunakan secepatnya karena sangat praktis.
Sementara itu, Kolleng Muha, yang mewakili Produsen Asbuton menjelaskan keunggulan dari produk yang di ji coba tersebut, bahwa CPHMA dapat didefinisikan sebagai campuran beraspal yang mengandung Asbuton dan bahan tambah lain yang sudah dicampur dengan baik di pabrik, dan dipasarkan dalam keadaan siap dihampar dan dipadatkan dalam pembuatan perkerasan jalan beraspal.
Teknik pencampuran serta proporsi bahan dalam campuran menjadi menjadi kewenangan produsen, asal menghasilkan campuran yang memenuhi persyaratan.
Pencampuran dilakukan di pabrik secara panas kemudian dipasarkan dalam keadaan siap dihampar dan dipadatkan secara dingin (temperatur udara) sebagai perkerasan jalan beraspal. Pemasaran dapat dilakukan dalam bentuk kemasan maupun dalam bentuk curah.
” CPHMA dapat diaplikasikan langsung di lapangan dengan dihampar pada suhu lapangan (cold paving) tanpa menggunakan AMP.
CPHMA juga dapat diaplikasikan di lapangan dengan dihampar panas maupun hangat,” terangnya.
Baca juga; Serapan Dana Covid-19 Bone Rendah, Bupati Sebut Tidak Masalah
Jika dipasarkan dalam bentuk kemasan, lanjut Kolleng, CPHMA ini juga dapat digunakan dalam pekerjaan preventif dan pemeliharaan jalan (sebagai komponen tambalan) mensubstitusi aspal minyak 100%.
“Murah dan mudah didapatkan karena sudah diproduksi secara pabrikan di Sulawesi Tenggara, sulawesi tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tambahnya, Sabtu (04/07/2020).
Uji coba aspal tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Teknik dan Perencanaan DPUPR Sulsel, seluruh Kepala UPT Sulsel, Camat Lamuru, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Poleonro, dan Produsen Asbuton. (*)
Penulis : Achyl
Editor : Idhul Abdullah