Bonesatu
Advertisement
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
No Result
View All Result

Pelaku Pembunuhan di Bontocani Gelisah Diselimuti Penyesalan

Redaksi Bonesatu by Redaksi Bonesatu
26 Juni 2021
Pelaku Pembunuhan di Bontocani Gelisah Diselimuti Penyesalan

Penyidik saat mencoba menenangkan pelaku. (Sulselsatu/Herman)

BONESATU.COM – Rasa penyesalan yang mendalam terus membayang-bayangi MM, pelaku pembunuhan di Desa Bontojai, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone.

Bagaimana tidak, pria 51 tahun itu telah menghilangkan nayawa seseorang yang tak lain adalah pamannya sendiri hanya gara-gara persoalan tanah.

Saat diwawancarai, MM tak mampu menahan tangis karena nyawa pamannya beranama Saleng (75) berakhir di tangannya sendiri.

Lihat juga: Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

Kasus pembunuhan yang terjadi tersebut berawal dari persoalan sawah yang merupakan harta warisan, sesuai kesepakatan bahwa sawah tersebut dikerjakan secara bergiliran setiap tahunnya.

Tahun ini adalah giliran MM yang menggarap sawah tersebut, namun korban melarangnya untuk mengerjakannya karena menurutnya ini belum giliran MM, sehingga terjadi cekcok mulut yang berujung kematian korban.

“Awalnya korban sudah berada terlebih dahulu di sawah tersebut, kemudian saya datang membawa padi yang siap untuk ditabur, karena sebelumnya saya sudah garap, namun dia tiba-tiba marah dan melarang saya untuk mengerjakannya,” kata MM.

Bahkan pada saat itu korban mengeluarkan kata yang membuat pelaku emosi dan langsung menganiaya korban menggunakan cangkul dan pisau penyadap aren.

“Setelah kejadian itu saya langsung pulang ke rumah, kemudian mandi karena penuh lumpur setelah itu saya minta keluarga untuk mengantar saya ke polsek menyerahkan diri,” katanya.

“Saya sangat menyesali perbuatan saya, bahkan sudah dua malam saya tidak bisa tidur dalam sel,” ucapnya sambil bercucuran air mata.

Penulis: Herman

Tags: PembunuhanSengketa Tanah
Previous Post

Libido di Ubun-ubun, Pria Hidung Belang Gauli Gadis Disabilitas

Next Post

Waspada Penipuan di Dunia Digital

Next Post
Waspada Penipuan di Dunia Digital

Waspada Penipuan di Dunia Digital

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

Ini Penjelasan PJ Bupati Bone Soal Pinjaman Untuk Bayar THR Pegawai

Ini Penjelasan PJ Bupati Bone Soal Pinjaman Untuk Bayar THR Pegawai

4 April 2024
Kisah AAS, Dari Penjaga Kebun Sampai Jadi Calon Bupati Bone

Kisah AAS, Dari Penjaga Kebun Sampai Jadi Calon Bupati Bone

20 September 2024
Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

24 Juni 2021
Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

17 Juni 2021
Pengelolaan Aset Mesjid Agung Bone Jadi Temuan BPK, Plt Sekda : Akan Kita Telusuri

Pengelolaan Aset Mesjid Agung Bone Jadi Temuan BPK, Plt Sekda : Akan Kita Telusuri

1 Mei 2024
K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

10 Juli 2021
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER

Copyright © 2020 Bonesatu.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL

Copyright © 2020 Bonesatu.com