BONESATU.COM, Watampone – Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 (PPC19) Kabupaten Bone dari awal sudah menawarkan ketiga santri yang dinyatakan positif Covid 19 tersebut untuk diisolasi di rumah singgah pada saat kedatangan mereka tanggal 18 April lalu, namun ketiganya menolak, sehingga hanya diisolasi mandiri di rumah masing – masing.
Seperti diungkap Juru Bicara PPC 19 Bone, dr. Yusuf Tolo bahwa pihaknya saat itu tidak bisa memaksa, karena menurutnya sesuai ketentuan, Bone belum termasuk daerah yang melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga tidak ada alasan untuk melakukan isolasi di Rumah Singgah.
“Dari awal tiba tanggal 18 sudah ditawarkan tapi mereka tidak mau. Kondisi sekarang kita tidak berstatus kabupaten yang menerapkan PSBB, jadi tidak ada alasan memaksa mereka. Sekarang mungkin mereka mau karena sudah melihat hasil swab keluarganya yang positif,” katanya melalui pesan seluler, Kamis 30 April 2020.
Padahal diakui dr. Yusuf Tolo bahwa, metode isolasi mandiri di rumah masing – masing yang ditempuh saat itu sangat beresiko, mengingat ketiga santri tersebut memiliki potensi terjangkit yang besar sehingga harus di uji Swab.
“Itulah kelemahan isolasi mandiri. Kan tidak mungkin petugas mau pantau 24 jam. Dibutuhkan kesadaran dan kesabaran,” tuturnya.
“Isolasi mandiri di rumah. Pemantauan cukup baik dari aparat setempat. Cuma keluarga ada yang masih saja bergaul di luar. Kalau yang bersangkutan cukup baik isolasinya,” tuturnya lagi.
Saat ini lanjutnya, pihak PPC Bone, selain mengisolasi ketiga santri tersebut di RSUD Tenriawaru dan 10 anggota keluarganya di Rumah Singgah Kampus Politekhnik Bajoe, juga masih terus menelusuri kontak lainnya.
” Penelusuran kontak lainnya tetap kita lakukan,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, ketiga orang yang dinyatakan positif Covid 19 tersebut merupakan santri dari Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Ketiganya adalah MA (14), BS asal Desa Lamuru, Kecamatan Tellu Siattinge, dan MF (17) asal Desa Waji, Kecamatan Tellu Siattinge.
Selain ketiga Santri tersebut, sebelumnya juga terdapat 1 santri asal Bone lainnya yang positif Covid-19 dan kini masih menjalani isolasi di Hotel Swiss Bell, Makassar. (Budiman)