BONESATU.COM – Konferensi Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bone yang akan digelar dalam waktu dekat memunculkan sosok karismatik, H. Andi Akbar, S. Pd, M. Pd sebagai figur yang sangat layak diperhitungkan.
Kenapa tidak, H. Andi Akbar yang kini menjabat sebagai Kepala Satpol – PP Bone, selain memiliki latar belakang panjang di dunia pendidikan, dia juga memiliki pengalaman birokrasi dan organisasi yang matang.
Perjalanan panjang H. Andi Akbar dimulai dari ruang kelas. Ia diangkat sebagai guru PNS di SMA Palu pada tahun 1995, mengabdi hingga 2005 sebelum akhirnya kembali ke tanah kelahirannya dan menjadi tenaga pendidik di SMAN 2 Watampone (kini SMAN 3 Bone). Di sanalah ia dikenal bukan hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai penggerak pendidikan yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan organisasi.
Dedikasinya sebagai pendidik tak luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Bone. Di masa kepemimpinan H. Andi Fahsar M. Padjalangi, ia ditunjuk sebagai Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Bone. Di tangan H. Andi Akbar, sektor pendidikan menengah mencatat berbagai pencapaian penting: dari pembenahan sarana-prasarana hingga keberhasilan menggelar Pekan Olahraga Pelajar (Popda) tingkat kabupaten selama tiga tahun berturut-turut.
Namun, saat kewenangan SMA/SMK dialihkan ke pemerintah provinsi pada 2016, posisinya pun ikut bergeser. Ia pun dimutasi menjadi Kabid Pemberdayaan Olahraga. Meski singkat, gebrakan tetap ia torehkan dengan menghidupkan kembali Popda yang sempat terhenti.
Tahun 2018, karier birokrasi H. Andi Akbar berlanjut saat ia dipercaya menjadi Camat Bontocani, sebuah wilayah terpencil yang selama puluhan tahun belum tersentuh aliran listrik. Dengan pendekatan persuasif dan kepemimpinan yang lugas, ia berhasil membuka akses listrik ke beberapa desa yang selama ini hanya bisa bermimpi menikmati penerangan.
Keberhasilan itu mengantarkannya naik ke posisi strategis sebagai Kepala Satpol-PP Kabupaten Bone pada tahun 2019. Di instansi ini, ia mencetak banyak perubahan: memperkuat kedisiplinan ASN, membentuk karakter Satpol yang humanis, dan menjadikan institusi ini sebagai ujung tombak penegakan Peraturan Daerah di Bone.
Kini, mata publik pendidikan tertuju pada Konferensi Kabupaten PGRI Bone. Riwayat panjang pengabdian H. Andi Akbar di dunia pendidikan, organisasi, dan pemerintahan membuat namanya digadang-gadang sebagai salah satu figur yang layak memimpin PGRI ke depan. Bahkan, sejumlah pihak menyebut bahwa kehadirannya di konferensi bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai kandidat kuat untuk kursi Ketua.
Tak hanya di jalur pendidikan dan birokrasi, H. Andi Akbar juga dikenal luas di dunia organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua I KONI Bone, Ketua PJSI (Persatuan Judo Seluruh Indonesia) Bone, Kabid Litbang PJSI Provinsi Sulsel, dan pengurus aktif Perbakin Kabupaten Bone. Keterlibatannya di berbagai organisasi menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola lembaga besar dan menjalin koordinasi lintas sektor.
” Andi Akbar memang layak diperhitungkan, dia punya pengalaman birokrasi yang mumpuni, begitu juga pengalaman organisasi dan yang tak kalah pentingnya, karakter kepemimpinannya sangat karismatik, “ungkap salah satu Ketua Cabang PGRI Bone, Selasa (27/5/25).
Dengan pengalaman yang lengkap sebagai pendidik, birokrat, dan organisatoris H. Andi Akbar menjadi simbol dari sosok pemimpin modern yang mampu memahami dinamika lapangan sekaligus membangun sinergi kebijakan dari atas. Tak mengherankan jika nama Kasatpol-PP ini juga kerap disebut-sebut sebagai calon Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone menggantikan Drs. A. Fajaruddin, MM yang akan memasuki purna tugas pada Oktober 2025.
Apakah Konferensi Kabupaten PGRI Bone akan menjadi panggung baru bagi H. Andi Akbar? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, nama dan rekam jejaknya sudah lebih dulu mengisi harapan banyak kalangan.
Menanggapi dukungan tersebut, H. Andi Akbar tak menampik rasa terima kasihnya. Ia menegaskan bahwa dirinya adalah bagian dari dunia guru, dan sampai kapan pun tidak akan bisa lepas dari identitas sebagai pendidik.
“Saya besar karena profesi guru. Saya mengawali karier sebagai guru. Jadi kalau hari ini nama saya disebut dalam forum Konferensi Kabupaten PGRI, itu saya anggap sebagai bagian dari panggilan pengabdian,” ungkap H. Andi Akbar saat ditemui di sela-sela kesibukannya.
Lebih lanjut, ia menyatakan kesiapannya jika memang diberi kepercayaan dan amanah oleh para guru melalui PGRI Cabang Kecamatan untuk maju sebagai Ketua PGRI Kabupaten Bone.
“Jika misalnya PGRI Cabang merekomendasikan nama saya sebagai pengurus kabupaten, dan diberikan ruang untuk maju sebagai calon Ketua PGRI Kabupaten Bone, tentu saya siap. Sepanjang ini amanah bagi para guru dan pengurus cabang, saya siap memberikan yang terbaik,” tegasnya.
Kini, dengan bekal pengalaman birokrasi yang matang serta akar yang kuat di dunia pendidikan, banyak pihak meyakini H. Andi Akbar adalah figur yang mampu menyatukan kekuatan guru, organisasi, dan pemerintah untuk memajukan PGRI Kabupaten Bone.
Konferensi Kabupaten PGRI bukan sekadar ajang pemilihan pengurus, tetapi juga momentum menyatukan visi guru-guru se-Kabupaten Bone dalam menjawab tantangan pendidikan ke depan. Dalam konteks ini, sosok pemimpin yang memahami dunia guru secara utuh, seperti H. Andi Akbar, dinilai mampu menjembatani kepentingan akar rumput dan kebijakan strategis.
“Saya tidak akan melupakan dari mana saya berasal. Guru adalah identitas saya. Maka jika dipercaya lagi untuk mengabdi melalui PGRI, saya anggap itu bagian dari perjalanan hidup yang harus saya syukuri dan jalani dengan penuh tanggung jawab,” tutupnya.
Konferensi Kabupaten PGRI Bone tinggal menghitung hari. Namun satu hal sudah terlihat jelas: nama H. Andi Akbar telah menjadi magnet harapan bagi banyak insan pendidik. Apakah ia akan menapaki babak baru sebagai Ketua PGRI Bone? Semua akan terjawab dalam konferensi nanti. Namun komitmennya sebagai guru, tetap tak tergantikan.
Laporan : Budiman