BONESATU.COM – Ditemukannya puluhan ribu paket sembako untuk dibagikan kemasyarakat di Desa Patangkai, Kecamatan Lapri, Bone pada Kamis (21/11/24) yang disinyalir milik Akademisi, Zakir Sabara mengundang reaksi keras dari elemen masyarakat.
Seperti dilontarkan Ketua LBH Kenustra Bone, Andi Asrul.Amri bahwa pembagian paket sembako dengan dalih kemanusiaan ditengah memanasnya suhu politik jelang Pilkada sangat tidak relevan, karena hal ini berpotensi mengundang kerawanan.
” Kalau ini kegiatan kemanusiaan, apa dia (Zakir Sabara) tidak pertimbangkan situasi saat ini. Inikan menjadi provokatif. Saya tidak habis fikir, dia kan akademisi, seharusnya memiliki kemampuan memikirkan itu “,terangnya, Kamis (21/11/24).
” Buktinya, akibat dari perbuatan itu, masing – masing kubu Paslon terusik, mereka saling tuding, saling mencurigai dan itu berpotensi memicu kerawanan “,terangnya lagi.
Bahkan menurut dia, tindakan pembagian sembako tersebut justru melecehkan aparat keamanan yang saat ini tengah berupaya keras menjaga situasi agar tetap kondusif.
” Inikan tidak menghargai aparat keamanan, mereka bersusah payah menjaga situasi agar tetap kondusif, eh malah diperkeruh “,tuturnya.
Olehnya itu, dia mendesak baik oleh pihak Bawaslu maupun oleh penegak hukum untuk segera memastikan jika sembako ini tidak berkaitan dengan Pilkada dan menelusuri sumber dananya.
“Pemilihan serentak itukan tanggal 27 November 2024, sisa 5 hari lagi dan tiba-tiba ditemukan paket sembako berisi susu, minyak goreng, beras dan gula pasir, wajar saja ada kecurigaan kalau berkaitan dengan pilkada, makanya perlu ditelusuri “,jelasnya.
Menurut dia, hal ini tidak bisa didiamkan terlebih adanya dugaan jika paket sembako tersebut milik seorang dosen, dimana, jika dikalkulasikan sembako itu 100 ribu perpaket dikali 10 ribupaket maka nilainya sangat fantastis mencapai miliyaran rupiah.
” Ini mengundang pertanyaan, masuk akal kira – kira, seorang dosen mau membagikan sedekah senilai milyaran tepat saat momen kampanye Pilkada, kan aneh “,pungkasnya.
Sementara Ketua Bawaslu Bone, Muh. Alwi yang dikonfirmasi mengakui jika paket sembako tersebut milik dari Zakir Sabara berdasarkan informasi yang dia peroleh dari Aidil, pemilik rumah tempat penitipannya.
Hanya saja kata dia, pihaknya tidak menemukan adanya indikasi terkait dengan Pilkada.
” Kami buka beberapa paket dan periksa, tidak ditemukan atribut atau barang – barang yang berkaitan dengan alat peraga kampanye, jadi untuk sementara kami anggap belum ada indikasi pelanggaran terkait Pilkada “,ungkap Muh. Alwi melalui telepon seluler, Jum’at (22/11/24).
Meski begitu lanjutnya, pihak Bawaslu dan pemilik barang sudah menyepakati jika paket sembako tersebut tidak didistribusikan kemasyarakat sebelum Pilkada selesai.
” Jadi kita minta agar barang itu tidak dibagi sebelum Pilkada dan itu disetujui pemilik, makanya kita pantau setiap saat “,ucapnya.
Sekedar diketahui bahwa Zakir Sabara merupakan putra kelahiran Lamuru, Kecamatan Lapri, Kabupaten Bone. Dia saat ini adalah Profesor Teknik Kimia yang menjadi guru besar dari Fakultas Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI – UMI).
Laporan : Budima