BONESATU.COM – Situasi politik jelang Pilkada Bone yang kian memanas bukannya disikapi dengan adu argumen soal Visi Misi kandidat yang menjadi subtansi utama dalam perhelatan politik.
Justru ada segelintir orang sibuk menyerang lawan politik dengan propaganda fitnah yang mengundang kebencian.
Sebut saja dengan beredarnya video pendek yang menyebar kebencian terhadap Paslon BerAmal tanpa dasar yang jelas.
Video berdurasi 1,40 menit ini mempropaganda kebencian dengan menuding Calon Bupati BerAmal, Andi Asman Sulaiman (AAS) pamerkan harta kakaknya yang menggunakan pesawat helikopter berkampanye.
Begitu juga Calon Wakilnya, Andi Akmal Pasluddin (AAP) tidak luput dari cercaan. Komentar dalam video tersebut menuding AAP hanya mengklaim pembangunan jalan poros Pallette karena anggarannya dari Pemerintah Pusat.
Bahkan video itu juga mencerca sikap salah satu orator kampanye BaerAmal, Andi Muh. Salam yang katanya tidak beretika.
Anggota DPRD Bone dari Partai Nasdem ini dituding tidak serius menerima aspirasi para honorer yang saat itu menuntut diusulkannnya kuota baru untuk penerimaan PPPK, karena mereka menilai kuota yang diusulkan Pemerintahan lalu sangat minim.
Menanggapi hal tersebut salah satu tim pemenangan kubu BerAmal, Faisal angkat bicara. Dia mengatakan jika ocehan dalam video tersebut hanya ‘ gorengan ‘ belaka tanpa melihat kondisi yang sebenarnya.
” Coba kita pahami, jika keadaan yang menuntut supaya aktifitas bisa berjalan lebih efektif, Apakah itu dikatakan pamer ? Inikan kebetulan saja, ada fasilitas helikopter milik saudaranya, apa salahnya kalau di manfaatkan “,ungkapnya, Jum’at (25/10/24).
Helikopter itupun menurutnya hanya digunakan AAS sewaktu – waktu jika medan menuju lokasi kampanye sulit dijangkau dengan kendaraan darat, terlebih jika agendanya padat dan berada dibeberapa titik yang saling berjauhan.
” Contoh kemarin di Bontocani, disitu ada 4 titik kampanye, agar waktu bisa efektif, daripada warga menunggu berjam-jam, kan kasian, makanya AAS berinisiatif gunakan helikopter, inikan jadi pertimbangan rasional “,jelasnya.
Terkait soal klaim pembangunan jalan di poros Pallette oleh AAP, Faisal hanya menanggapi dingin bahwa komentar dalam video tersebut membuktikan jika pemahamannya tentang profesionalime ketatanegaraan lemah.
” AAP itukan mantan anggota DPR RI apalagi dia anggota Banggar, jadi otomatis dia terlibat dalam pembahasan APBN “,jelasnya.
” Seandainya itu bukan usulan aspirasinya, kan tetap dia berperan memperjuangkan dipembahasan untuk disetujui di APBN, apalagi kalau memang dia yang usulkan, jadi kenapa dikatakan mengaku – ngaku, kan aneh “,sambungnya.
Soal pribadi AAP dengan perempuan muda, kata dia, itu sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan sejak videonya beredar dan sampai saat ini tidak ada masalah dengan itu.
” Kita lihat AAP selama ini tidak ada masalah dengan keluarganya, bahkan tidak jarang kita lihat AAP turun kampanye didampingi istrinya, jadi saya kira ini hanya issu untuk menjatuhkan dia (AAP) “,terangnya.
Sementara terkait sikap anggota DPRD Bone, Andi Muh. Salam yang dianggap tidak beretika menurut Faisal hal tersebut keliru karena video yang beredar tidak utuh, jadi sulit untuk dimengerti situasinya pada saat itu.
” Terkadang jika kita tidak pahami situasinya lalu kita membuat penilaian, akhirnya keliru, buktinya kan tidak ada honorer yang protes saat itu, karena memang hal itu biasa terjadi dalam situasi tertentu “,ucapnya.
Menurut Faisal, berbagai upaya propaganda tersebut malah tidak menurunkan elektabilitas BerAmal di masyarakat justru hal itu bisa menjadi bumerang bagi calon yang didukung oleh pelaku.
” Orang bisa saja beranggapan jika calon itu dikelilingi oleh para pendukung yang sakit hati, tidak mampu berfikir rasional dan tentu ini merugikan calon yang dia dukung “,ujarnya.
Diapun berharap agar propaganda kebencian seperti itu dihentikan agar proses demokrasi Pilkada Bone bisa berjalan dengan kondusif.
” Ini daerah beradat, semua Paslon itu adalah putra terbaik daerah, namun sebagai manusia biasa tentu mereka punya kelebihan dan kekurangan, makanya biarkan mereka berkompetisi dengan bersih, kalau tau artinya beradat, jangan dikotori dengan hal – hal yang tidak berdasar, yang bisa menyesatkan opini masyarakat “,pungkasnya.
Laporan : Budiman