BONESATU.COM – Proyek pembangunan gedung Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU) di RS Panacaitana Watampone sampai saat ini menunjukkan progres yang minim.
Gedung NICU dan PICU adalah tempat perawatan intensif bagi bayi sampai umur 28 hari dan perawatan khusus bagi bayi untuk mencegah kegagalan organ-organ vital.
Kondisi ini menjadi kekhawatiran bagi pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bone selaku instansi penanggungjawab jika pengerjaan tidak selesai sampai batas waktu pengerjaan yang hanya tersisa 1 bulan lebih atau tepatnya pada tanggal 16 Desember mendatang.
” Inimi yang bikin was – was kita, ragu tidak bisa selesai “,ungkap dr. Yusuf Tolo, Sekretaris Dinkes Bone, Selasa (18/10/22).
Ironisnya, proyek gedung berlantai 2 ini menggunakan anggaran sebesar Rp.8,4 Miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nota Bene memiliki tahapan realisasi anggaran dengan aturan yang ketat.
Hanya sayangnya, dr.Yusuf selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari proyek ini tidak mengetahui persis persentase volume pekerjaan yang sudah terselesaikan, sehingga sulit untuk memperhitungkan waktu dan capaian kinerja sesuai yang dipersyaratkan dalam penyaluran DAK Fisik yang dimaksud.
” Volumenya sekarang saya belum tahu, nanti coba tanya sama konsultan “,tuturnya.
Kepala Bidang Perbendaharaan, BKAD Bone, H. Syamsuddin yang dikonfirmasi menjelaskan secara umum progres penyaluran DAK Fisik bahwa, sampai saat ini sudah memenuhi syarat untuk penyaluran tahap 2 sebesar 45 persen dari nilai kontrak ke KPPN Watampone.
” Semua dokumen usulan untuk tahap 2 sudah selesai tinggal diajukan permintaan realisasi di KPPN “,katanya, Selasa (18/10/22).
Sementara syarat untuk realisasi DAK Fisik tahap 3 lanjutnya, berdasarkan PMK Nomor 198 Tahun 2021 harus memenuhi serapan tahap 1 dan 2 sebesar 90 Persen dengan volume fisik sebesar 70 persen.
” Kalau tidak memenuhi syarat itu maka tidak akan terealisasi “,terangnya.
Untungnya, syarat progres Fisik yang dimaksud dihitung persub bidang kegiatan, sehingga memberi peluang untuk segera mengejar target dengan memacu progres kegiatan lain yang memiliki sub bidang sama dengan proyek gedung NICU dan PICU tersebut.
” Jadi solusinya, jika proyek gedung itu susah memenuhi progres sampai batas waktu, sebaiknya kegiatan lain dari sub bidang yang sama bisa lebih dipacu agar secara kumulatif progres fisik bisa terpenuhi syaratnya “,jelasnya.
Laporan : Budiman