BONESATU.COM, Gowa – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 Juni 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan kali ini menghadirkan 619 peserta. Adapun tema kali adalah “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Tuhu Nugraha selaku Digital Business Consultant, Brando Sumampouw selaku OVO City Manager, Agus Lahinta selaku CEO Rumah Karawo, dan Neni Rosnaeni selaku Direktur Pascasarjana Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Tuhu Nugraha yang membawakan tema “Pasar Kerja dan Bisnis di Era Digital”. Tuhu menjelaskan bahwa kenormalan baru melahirkan kebiasaan yang baru, seperti kerja jarak jauh, campuran antara kerja dan kehidupan yang seimbang, akses ke e-niaga, dan e-kesehatan. “Daftar kemampuan yang dibutuhkan agar dapat bertahan pada kondisi tersebut, antara lain ketangkasan, kemampuan interpersonal dan kepemimpinan, kemampuan digital dan coding, melek teknologi, kreatif, serta inovatif,” urainya.
Berikutnya, Brando Sumampouw, menyampaikan materi berjudul “Sosialisasi E-Market bagi Para Pelaku UMKM”. Brando memberikan contoh kartu pra-kerja sebagai akselerator dalam mengadopsi metode transaksi digital. Selain itu, kartu pra-kerja juga merupakan terobosan pemerintah dalam menjawab tantangan Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Namun demikian, transaksi digital tersebut dapat meningkatkan risiko keamanan siber. “Untuk mengantisipasinya, bertransaksilah di aplikasi terpercaya, rutin mengganti kata sandi, dan teliti detail biaya di masing-masing pembayaran,” pesannya.
Sebagai pemateri ketiga, Agus Lahinta, membawakan tema tentang “Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, masyarakat modern memang cenderung lebih konsumtif karena dari pagi hingga malam disajikan beragam penawaran di gawainya. “Agar tidak terjebak, kita harus mencatat pengeluaran, bijak dalam memakai kartu kredit, menciptakan “Hari Tanpa Pengeluaran”, dan mengubah kebiasaan,” terang Agus.
Adapun Neni Rosnaeni, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Masa Pandemi”. Rosnaeni mengatakan bahwa alasan investasi kala pandemi adalah harga instrumen investasi jadi lebih murah dibandingkan waktu normal. Salah satu tips dalam berinvestasi adalah memilih investasi jangka panjang, seperti emas. “Emas itu resikonya kecil, harganya pun relatif stabil, dan cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu,” ungkapnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu peserta, Siti Wahyuni, bertanya tentang tips memanfaatkan peluang digital di era pandemi. Menurut Tuhu, kita dapat berjualan secara daring dan membuka peluang dengan membuat sesuatu yang belum terdigitalisasi untuk mengurangi kontak fisik. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)