BONESATU.COM, Gorontalo Utara – Sebanyak 629 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Juni 2021 di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Dakwah yang Ramah di Internet”.
Kegiatan yang dapat diikuti secara gratis ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Wakil Ketua Umum ADDAI Ust. Dr. Muhammad Zen, MA, Founder Gorontalo Baik Ririn Afitri Tatu, Dosen Universitas Negeri Gorontalo Dr. Munkizul Umam, dan Direktur NULONDALO Multimedia Group Djemi Radji. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Made Dwi Andjani dari Jappelidi UNISSULA. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastuktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Dr. Muhammad Zen, MA yang membawakan tema digital skill “Dakwah yang Ramah di Internet”. Menurut dia, inti dakwah adalah menyeru kepada kebaikan. Seruan atau ajakan ini haruslah dengan bahasa yang menyentuh, merangkul, lemah lembut seperti model dakwah Nabi SAW.
Berikutnya, Ririn Afitri Tatu menyampaikan materi digital ethic berjudul “Bijak Berinternet, Sebarkan Kebaikan di Media Sosial”. Ia mengatakan, perundungan dunia maya dengan beragam jenisnya, adalah salah satu contoh dampak negatif penyalahgunaan internet. Untuk mencegahnya kita harus bijak bermedia sosial, menerapkan netiket (netizen etiquette/etiket warganet) yang baik dan sopan, mengendalikan emosi, serta terus menyebarkan kebaikan.
Sebagai pemateri ketiga, Munkizul Umam membawakan tema digital culture tentang “Berdakwah di Dunia Digital”. Menurut dia, praktik interaksi dalam dakwah di media digital memerlukan sikap kontrol diri, menghindari truth claim (klaim kebenaran), mengingatkan dengan bijak dan tidak terjebak dalam perdebatan. “Dakwah adalah perintah agama, karenanya harus dijalankan dengan kaidah agama”. pungkasnya.
Adapun Djemi Radji, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema digital safety mengenai “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, internet safety menjadikan kita lebih waspada saat berada di dunia digital. Dengan terus waspada kita bisa mengedukasi berbagai orang yang mengakses internet tanpa batas.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)