BONESATU.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Dema IAIN Watampone kembali mendatangi gedung DPRD Bone, Kamis (27/6/21).
Kedatangan Mahasiswa kali ini menuntut agar segera dilakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) seperti yang dijanjikan pihak DPRD Bone dalam aksi sebelumnya, yakni terkait Pinjaman Dana PEN Pemkab Bone 2021
Lihat juga: Aksi Tolak Dana PEN di Bone Sempat Ricuh
Rupanya, setiba di Kantor DPRD Bone, para mahasiswa ini awalnya kecewa lantaran hanya diterima oleh Sekretaris DPRD Andi Alimuddin. Sementara para anggota DPRD tak satupun yang hadir.
Padahal sebelumnya mereka sudah bersusah payah bernegosiasi dengan aparat kepolisian untuk menembus pagar halaman kantor yang tertutup rapat.
Namun, berselang beberapa saat, di depan ruang aspirasi DPRD Bone, salah satu anggota DPRD Bone dari komisi IV, Andi Muh Salam datang dan langsung menerima aspirasi mahasiswa yang didampingi oleh sekwan dan kapolres.
Andi Muh Salam lalu menegaskan bahwa, RDPU tetap akan dilaksanakan. Hanya saja, masih sementara berproses karena terlebih dahulu harus dibahas dalam rapat Bamus (Badan Musyawarah), terlebih agenda anggota DPRD saat ini sedang melaksanakan kunjungan kerja.
“Bukannya DPRD tidak ingin melakukan RDPU, tapi RDPU itu tentu ada mekanismenya, intinya RDPU ini akan saya sampaikan ke Bamus nanti untuk agenda kegiatan DPRD bulan berikutnya,”tuturnya.
Tak puas dengan jawaban tersebut, mahasiswa ini lalu menantang jika pihaknya sendiri yang akan melakukan RDPU.
Di tengah kebuntuan perdebatan tersebut, Andi Alimuddin mencoba mengambil alih situasi. Diapun berusaha memberi keyakinan kepada para mahasiswa dengan mepertaruhkan jabatannya.
“RDPU atau kegiatan anggota legislatif dan alat kelengkapan lainnya diputuskan dalam rapat Bamus. Rapat Bamus ada jadwalnya, nanti sekwan sampaikan tuntutannya di situ, kebetulan sekwan disitu juga kedudukannya sebagai sekretaris Bamus, dan saya berjanji, kalau saya tidak sampaikan, lebih baik saya mundur. Saya akan bersurat ke bapak bupati untuk meninggalkan jabatan sekwan,”terangnya.
Pernyataan sekwan inipun sontak mendapat pujian dari para demonstran karena berani mengambil keputusan, bahkan dengan mempertaruhkan jabatannya.
Usai mendengarkan pernyataan sekwan tersebut, para demonstran pun akhirnya meninggalkan kantor DPRD Bone.
Penulis: Herman