BONESATU.COM, Bone – Meski struktur kepengurusan masih seumur jagung, namun Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (Gapensi) Bone harus dihadapkan pada sejumlah masalah akibat kebobrokan managemen proyek di Bone.
Seperti diungkap Sekretaris Gapensi Bone, Awaluddin, bahwa pihaknya yang baru saja merintis kembali kehidupan Gapensi Bone setelah vakum beberapa tahun terakhir, ternyata sudah menerima keluhan dari para rekanan.
Baca juga : Abaikan Pelayanan Dasar, Pemkab Bone Setengah Hati Laksanakan Perintah Pusat
Celakanya, keluhan yang diungkap Akademisi ini tidak tanggung – tanggung. Dia mengakui jika para rekanan yang tergabung dalam asosiasinya selama ini tersandera oleh fee proyek jika ingin mendapatkan pekerjaan.
“Kita berupaya menfasilitasi agar mereka (rekanan) dapat kemudahan, seperti jalur khusus di BPJS Ketenagakerjaan, tapi masalah mereka bukan itu, ini soal fee yang terlalu besar,” terang Awaluddin di depan awak media, Kamis (26/11/20).
Hanya saja, Awaluddin tidak berani menyebut secara rinci besaran fee termasuk kepada pihak mana yang dia maksud. Tapi menurutnya, pengenaan fee inilah yang menjadi kendala utama bagi para rekanan yang saat ini tergabung dalam keanggotaan Gapensi Bone.
“Saya tidak berani sebutkan berapa angkanya, tapi itukan yang membuat teman-teman (rekanan) terkendala,” tuturnya lagi.
Baca juga : Diberi Dana Pemulihan Rp 900 Juta, Dinsos Bone Hanya Lanjutkan Verval PBI BPJS
Bukan hanya itu, Akademisi yang juga Ahli IT ini membeberkan keluhan lain dari rekanan dengan adanya oknum-oknum ASN yang ikut bermain sebagai rekanan pada proyek-proyek berskala Pemilihan Langsung (PL).
“Semua keluhan ini kita terima, tapi sulit dibuktikan,” tuturnya.
Sekedar diketahui, Gapensi Bone yang berkantor di Jalan Ahmad Yani, Watampone saat ini dinahkodai oleh H.M Akbar, SE, dimana memiliki 30 anggota rekanan. (Budiman)
Editor : Idhul Abdullah