Bonesatu
Advertisement
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
No Result
View All Result

Jasa Konsultan Dikebiri, Picu Buruknya Pekerjaan Proyek di Bone

Idhul Abdullah by Idhul Abdullah
27 Desember 2020
Jor-joran Banting Harga, Pengerjaan Proyek DI Palakka Diduga Sarat Kecurangan

Galian kaki pondasi diduga tidak mencapai 60 cm sesuai gambar.

BONESATU.COM, Bone – Buruknya pengerjaan proyek pelebaran jalan Pesantren Ujung, Desa Uloe, Kecamatan Dua Boccoe seperti diberitakan sebelumnya seolah mewakili lemahnya pengawasan dalam setiap pelaksanaan proyek di Kabupaten Bone.

Seperti diungkap salah satu mantan anggota DPRD Bone periode 2013 – 2018 yang juga pernah bergelut pada profesi konsultan, Rudianto Amunir, bahwa lemahnya pengawasan pada pelaksanaan proyek dipicu oleh ulah spekulasi para instansi selaku pemilik pekerjaan.

Baca juga : Vaksinasi Massal Covid-19 Bone Didukung BTT

Para konsultan, baik konsultan perencana maupun konsultan pengawas kata dia, terkadang jasanya dikebiri, tidak sesuai dengan beban kerjanya, sehingga mereka tidak bisa bekerja maksimal.

“Kita lihat pada konsultan pengawas, dia memiliki tanggung jawab sejak pekerjaan itu direncanakan, dilaksanakan sampai selesai. Saat pelaksanaan, setiap hari harus dilaporkan, kalau jasanya tidak seimbang, apa bisa? Ongkos bolak balik saja berbulan – bulan berapa,” terangnya saat dikonfirmasi belum lama ini, Jum’at (25/12/20).

Sementara ironisnya, dilain sisi banyak juga konsultan yang rela begitu saja diupah rendah dengan alasan yang penting dapat pekerjaan.

“Itulah masalahnya karena konsultan juga ada yang terlalu menjajakan diri, seolah-olah ilmunya tidak bermanfaat. Seandainya mereka ngotot dengan harga pemerintah tentu tidak begitu, jadi pihak pemilik program seolah seenaknya saja tentukan harga, karena alasannya kalau tidak mau, banyak konsultan lain,” terangnya lagi.

Untuk konsultan perencana lanjutnya, karena rendahnya upah, mengakibatkan  perencanaan yang mereka buat asal – asalan, sehingga rata-rata desain konstruksi selalu berubah-ubah di tengah pekerjaan yang sementara berjalan.

“Contoh saja jalan setapak, desainnya selalu berubah-ubah. Inikan membuktikan kalau desain itu dibuat asal-asalan. Bagaimana caranya, orang mau survei, pengukuran, beli kertas dan sebagainya, kalau anggarannya sedikit apa bisa,” bebernya.

Apalagi, sambung Rudi, biaya proyek juga dikuras oleh honor tim PHO. Padahal menurutnya tim PHO ini tidak mampu memberi jaminan kualitas pekerjaan, karena orang-orang yang ditunjuk rata-rata bukan dari tekhnis, sehingga pemeriksaannya juga asal-asalan.

“Seharusnya PHO ini dihilangkan saja, lebih baik honornya dialihkan ke konsultan, di provinsi begitu, karena tidak ada juga gunanya, mereka kan bukan orang tekhnis, jadi pemeriksaan apa yang bisa mereka lakukan,” bebernya lagi.

Hal senada diungkap salah satu konsultan regional, Andi Bahtiar Darma, di mana menurutnya tingkat keberhasilan kinerja seorang konsultan ditentukan oleh sikap profesionalisme, kelayakan jasa dan tidak adanya tekanan dari pihak pemerintah selaku pemilik proyek.

“Kalau semua ini berjalan, tinggal dikontrol pekerjaannya, kan konsultan itu juga digaji oleh negara, jadi silahkan dikontrol,” ungkapnya melalui telepon seluler, Sabtu (26/12/20).

Olehnya itu kata dia, konsultan yang profesional tidak boleh melacurkan diri, tapi harus bersikap dan bekerja sesuai koridor pekerjaannya.

Berita terkait : Proyek Jalan Ujung Disinyalir Asal-asalan, Irda Bone Akan Panggil PPTK

“Yang susah kalau mereka melacurkan diri. Tanya, kalau pekerjaan begini jasanya berapa, kalau tidak sesuai, tolak. Tapi yang jadi masalah, ada yang lain terima, ini namanya tidak profesional,” terangnya.

Menyinggung soal keberadaan Tim PHO, konsultan yang pernah mengadu nasib di Bone ini tidak menampik jika tim PHO tersebut hanya mubazir.

“Kalau konsultan bekerja profesional, maka sebenarnya memang pekerjaan PHO tidak perlu, karena pemeriksaanya hanya seremonial sebagai formalitas saja,” pungkasnya. (Budiman)

Tags: KonstruksiProyek Bermasalah
Previous Post

Proyek Jalan Ujung Disinyalir Asal-asalan, Irda Bone Akan Panggil PPTK

Next Post

Fahsar Garansi Tidak Ada Penyelewengan Dana Covid-19

Next Post
Fahsar Garansi Tidak Ada Penyelewengan Dana Covid-19

Fahsar Garansi Tidak Ada Penyelewengan Dana Covid-19

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

Ini Penjelasan PJ Bupati Bone Soal Pinjaman Untuk Bayar THR Pegawai

Ini Penjelasan PJ Bupati Bone Soal Pinjaman Untuk Bayar THR Pegawai

4 April 2024
Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

24 Juni 2021
Kisah AAS, Dari Penjaga Kebun Sampai Jadi Calon Bupati Bone

Kisah AAS, Dari Penjaga Kebun Sampai Jadi Calon Bupati Bone

20 September 2024
Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

17 Juni 2021
Pengelolaan Aset Mesjid Agung Bone Jadi Temuan BPK, Plt Sekda : Akan Kita Telusuri

Pengelolaan Aset Mesjid Agung Bone Jadi Temuan BPK, Plt Sekda : Akan Kita Telusuri

1 Mei 2024
K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

10 Juli 2021
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER

Copyright © 2020 Bonesatu.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL

Copyright © 2020 Bonesatu.com