BONESATU.COM, Bone – Tiga ekor sapi milik warga Desa Lompu, Kecamatan Cina bernama Tawile diduga dirampas oleh warga sekampungnya sendiri bernama Samire, pada September 2021 lalu.
Informasi yang berhasil dihimpun, Samire melibatkan oknum Penyidik Polres Bone untuk mengintervensi Tawile saat hendak mengambil sapi tersebut.
Baca juga : Pilu! Meninggal Lakalantas, Mahasiswi IAIN Bone Diwakili Kakak Saat Wisuda
Menantu Tawile si pemilik sapi bernama Adi saat ditemui di salah satu warkop menceritakan kronologisnya, bahwa awalnya Samire ini merampas sapi mertuanya yang sudah dijual oleh pedagang sapi bernama Anto, karena Samire mengklaim bahwa sapi yang dijual tersebut adalah sapinya yang hilang pada agustus 2021 lalu.
“Saat itu Samire mengambil sapi mertua saya dari si pembeli bernama Anto karena dia (Samire) mengira bahwa sapi yang dijual itu adalah sapinya yang hilang, jadi uang hasil penjualan kami kembalikan sementara sapi tidak kembali,” kata Adi saat ditemui, Senin (5/10/2021).
Lanjut kata Adi, berselang beberapa hari setelah itu Samire bersama 5 orang rekannya termasuk oknum penyidik polres Bone bernama Taufik kembali mendatangi Asdandi dan Aris yang kebetulan merawat sapi Tawile, dan lagi-lagi mereka mengambil 2 ekor sapi milik Tawile.
“Saat datang yang kedua kalinya Samire membawa seorang polisi bernama pak Taufik dan seolah mengintervensi ipar saya Asdandi dan Aris Om saya yang kebetulan merawat sapi tersebut, bahkan oknum tersebut sempat melepaskan tembakan,” tambah Adi.
“Pada saat itu om saya Aris diminta untuk memanggil mertua saya (Tawile) untuk dipertemukan dengan Samire ini, namun ketika om saya memanggil mertua saya, dibelakang mereka sudah pergi dan membawa sapi tersebut ke rumah Kepala Desa Lompu dengan alasan nanti Desa yang mau mediasi, tapi sudah satu bulan ini belum ada mediasi,” tambahnya lagi.
Lucunya lagi, setelah mengambil 3 sapi milik Tawile tersebut, Samire baru melaporkan ke pihak kepolisian kalau dirinya kehilangan sapi pada Agustus lalu.
“Yang paling saya sesalkan itu mereka mengambil sapi mertua saya tanpa harus konfirmasi dulu ke mertua saya, karena saat mertua saya baru dipanggil untuk dipertemukan, tapi dibelakang sapinya sudah dibawa ke rumah Kepala Desa Lompu,” kesalnya.
Terpisah, oknum penyidik Polres Bone Taufik yang dikonfirmasi terkait dugaan keterlibatannya membantu Samire untuk merampas sapi tersebut, membenarkan bahwa dia ada di lokasi ketika Samire mengambil sapi yang kedua tersebut.
“Benar saya ada di lokasi saat Samire hendak mengambil sapi tersebut, tapi saat itu saya meminta Aris untuk memanggil Tawile untuk dipertemukan dengan Samire karena Samire ini mengklaim bahwa itu sapinya, setelah itu saya pulang dan saya tidak tahu apa yang terjadi di belakang,” kata Taufik.
“Persoalan tembakan tidak ada itu, intinya kedua pihak ini saling lapor sekarang,” tutupnya.
Baca juga : Divonis Bebas, Tahanan Ini Tuntut Ganti Rugi
Sementara Kepala Desa Lompu yang dihubungi via telepon, belum bisa menjelaskan kronologis kejadiannya lantaran tengah membawa kendaraan saat dihubungi.
“Sebentar dek, saya lagi bawa mobil jadi belum bisa bicara sekarang,” pungkasnya sambil menutup telepon.
Penulis : Herman