BONESATU.COM – Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan cenderung mengalami penurunan sejak 2 tahun terakhir.
Ironisnya, penurunan pencapaian indikator SPM pada rentan waktu 2023 ke 2024 tersebut justru terjadi pada sektor Pelayanan ibu hamil dan Balita.
Seperti pada persentase pelayanan kesehatan Ibu Hamil yang turun dari 100 Persen turun menjadi 66,85 Persen tahun 2024, pelayanan ibu bersalin dari 100 Persen turun menjadi 77,01 Persen, pelayanan bayi yang lahir dari 100 persen turun menjadi 77,07 persen dan pelayanan Balita dari 96,96 persen turun menjadi 95,86 persen.
PLT Kadis Kesehatan, dr. Yusuf Tolo yang dikonfirmasi mengakui, jika penurunan SPM tersebut bukan disebabkan oleh kurangnya pelayanan petugas kesehatan tapi disebabkan oleh faktor eksternal.
” Banyak masyarakat yang tidak memeriksakan diri secara rutin sesuai jadwal pelayanan “, katanya, Rabu (1/10/25).
Hal itu terjadi lanjutnya, karena kurangnya partisipasi dari pemerintah setempat seperti desa dan Kelurahan dalam memberikan informasi kemasyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
” Seperti pelayanan non kesehatan di Posyandu, inikan kewenangan pemerintah setempat, disitulah peran PKK dan Dasawisma menginformasikan kemasyarakat agar mendatangi tempat pelayanan “, terangnya.
Kendala lainnya menurut dia, juga bersumber dari masih minimnya sumber daya petugas Posyandu.
” Ada 12 syarat yang harus dipenuhi petugas Posyandu, tapi ini belum maksimal, masih butuh pelatihan “, tuturnya.
Laporan : Budiman