BONESATU.COM – Minimnya anggaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar dan Penyelamatan) Bone menghadapi musim kemarau menjadi kekhawatiran tersendiri terhadap potensi kebakaran yang bakal terjadi.
Untuk saat ini, Damkar dan Penyelamatan Bone memiliki anggaran sebesar Rp. 9,2 Milyar, namun sebagian besar anggaran tersebut didominasi untuk belanja pegawai yang terdiri dari, Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 4,6 M dan Gaji Satgas sebesar Rp. 4,4 Milyar.
Sementara sisa anggaran sebesar Rp. 200 Juta untuk menutupi biaya kantor dan operasional lainnya, termasuk biaya bahan bakar dan pemeliharaan 13 Unit armada Pemadam Kebakaran.
” Pajak kendaraan saja biasanya terpaksa menunggak karena tidak bisa kita tutupi semua, belum termasuk Perjalanan Dinas yang selama ini tidak dibayarkan “, ungkap Kepala Damkar dan Penyelamatan Bone, Andi Iskandar, Rabu (10/9/25).
Olehnya itu, dia berharap agar dalam Perubahan APBD 2025 mendatang dapat ditambahkan sebesar Rp. 250 Juta untuk menghadapi potensi kebakaran pada musim kemarau selama beberapa bulan ke depan.
” Kita butuh tambahan sedikitnya Rp. 250 Juta terutama untuk biaya operasional, apalagi menghadapi musim kemarau ini biasanya frekwensi kebakaran cenderung bertambah “,debutnya.
Bukan hanya itu, minimnya Armada juga menjadi masalah terkait kelambatan operasi yang sering terjadi pada setiap kejadian kebakaran, dimana UPT yang terbentuk belum bisa berfungsi maksimal karena masih kurangnya pejabat UPT.
” Ada 6 UPT seharusnya masing – masing hanya 3 Unit Armada tapi sekarang cuma 1 dan Kepala UPT hanya 2 “,sebutnya.
Laporan : Budiman







