BONESATU.COM – Kasus dugaan kecurangan Pemilu Legislatif di Kabupaten Bone, Sulsel yang viral sejak beberapa hari terakhir terus menuai reaksi dari berbagai elemen masyarakat.
Mereka menuntut agar Ketua KPU Bone, Yusran Tajuddin sebagai terduga pelaku segera dipecat.
Seperti diungkap Ketua Muhammadiyah Bone, Andi Haedar bahwa masalah ini tidak bisa ditolelir lagi, karena sudah merusak kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas KPU Bone selaku penyelenggara Pemilu.
” Secara pribadi maupun kelembagaan, bagi kami persoalan ini tidak bisa lagi ditolelir, karena ini sudah merusak tatanan demokrasi di negara kita ke depan, kita tidak bisa lagi bicara lokal, karena ini soal demokrasi “,tuturnya Minggu (2/6/24).
Yang lebih membahayakan lanjutnya, jika Yusran Tajuddin tidak dipecat dan berlanjut pada Pilkada, maka akan berdampak buruk pada Pilkada yang akan datang.
” Ini yang kita khawatirkan. Persoalan inikan terjadi di Pileg lalu, nah bagaimana nanti di Pilkada kalau orang ini (Yusran Tajuddin) masih dilibatkan, tentu akan terkontaminasi dengan yang lainnya “,ucapnya.
Dia berharap agar pihak yang berwenang segera bertindak tegas agar kepercayaan masyarakat tidak semakin rusak, mengingat KPU sebagai salah satu Institusi independen yang harus menjaga integritasnya.
” Makanya, biarmi sementara proses tetap berjalan, tapi pecatmi dulu orang yang terlibat ini, karena kepercayaan sudah terlanjur luntur “,tegasnya.
Kasus dugaan kecurangan ini mulai mencuat sejak munculnya berbagai rekaman video dan rekaman percakapan yang beredar di media sosial terkait keterlibatan Yusran Tajuddin dalam penggelembungan suara pada Pemilu legislatif lalu.
Sebelumnya telah terjadi aksi demonstrasi oleh masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Menggugat menuntut agar Yusran Tajuddin segera dipecat.
Laporan : Budiman