BONESATU.COM, Bone – Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menggelar kegiatan diskusi virtual pada Rabu, 30 Juni 2021 di Bone, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Kegiatan ini diikuti oleh 685 peserta dari berbagai kalangan.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Retno Manuhoro Setyowati selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Semarang, Canny Franky Watae selaku Direktur Prisma Komunika, Anggraini selaku wirausahawan digital, serta Zilqiah Anggraini selaku pemengaruh sekaligus pembuat konten gaya hidup. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Artha Senna selaku jurnalis.
Retno Manuhoro sebagai pemateri pertama memaparkan tema tentang “Digital Skill: Tren Pekerjaan di Dunia Digital”. Menurut dia, sejumlah profesi baru yang kini bermunculan di era digital, di antaranya pembuat konten atau pengisi informasi untuk berbagai platform, teknisi perangkat lunak, spesialis media sosial, search engine optimization (SEO) specialist, serta analis keamanan siber. Untuk dapat bersaing di era digital, pengembangan kemampuan pribadi harus didukung dengan kemampuan berjejaring. “Selain itu, warganet juga harus membekali diri dengan sikap kritis dan keluasan cara pandang agar senantiasa bijak melihat peluang untuk terus berkreasi,” pesannya.
Selanjutnya, Zilqiah Anggraini membawakan materi tentang “Digital Ethics: Sosialisasi E-Market bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)”. Ia mengungkapkan, salah satu platform yang banyak digunakan untuk sosialisasi produk di era digital adalah Instagram (IG). Adapun cara singkat untuk penggunaannya adalah membuat akun IG profil bisnis, isi dengan foto-foto produk secara konsisten, dan selalu tingkatkan kualitas produk serta pemasarannya. “Promosi produk juga bisa memanfaatkan jasa pemengaruh yang biayanya mulai Rp100.000,” katanya.
Narasumber ketiga, Canny Franky Watae, memaparkan tentang “Digital Culture: Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Ia mengatakan bahwa digitalisasi memberikan sejumlah kemudahan, seperti kemudahan komunikasi, pengisian konten baik tulisan maupun video, serta jangkauan yang luas. Kemudahan digital juga sangat mempengaruhi hasrat belanja masyarakat. “Oleh karena itu, literasi digital warganet harus ditingkatkan agar semakin pandai dalam mengatur keuangan serta cerdas memilih investasi yang aman,” tegasnya.
Anggraini, sebagai narasumber terakhir, memaparkan tentang “Digital Safety: Pilihan Investasi yang Aman di Masa Pandemi”. Dia memaparkan, selain instrumen investasi seperti kepemilikan saham, reksadana, tabungan, emas, properti, serta deposito, era digital memunculkan terobosan baru, yakni investasi P2P Marketplace Lending. Para investor dapat menanamkan uangnya ke salah satu pengelola yang nantinya dialokasikan untuk pinjaman para pengusaha kecil atau UMKM yang sedang membutuhkan modal. “Salah satu tips agar tetap aman berinvestasi, miliki lebih dari satu instrumen serta rajin memonitor perkembangannya,” urainya.
Sekitar 72 peserta turut serta dalam seminar virtual ini. Salah satu peserta, Bagus, bertanya tentang kiat dan cara beradaptasi dalam usaha di dunia digital saat pandemi serta strateginya. Retno menjelaskan, adaptasi dengan perkembangan zaman merupakan keniscayaan dalam mempertahankan usaha. Salah satunya upayanya antara lain dengan menambah pengetahuan sekaligus manfaatkan gawai yang ada. Panitia seminar virtual kali ini menyediakan 10 voucher dengan nilai masing-masing Rp 100.000 yang akan diberikan kepada 10 penanya terbaik.
Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif dari para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (***)