IlusBONESATU.COM – Kabupaten Bone menempati urutan pertama dalam realisasi dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk wilayah Bosowa.
Data ini berdasarkan rilis Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Cabang Watampone untuk triwulan I APBD 2021.
Dalam rilis tersebut tercatat realisasi TKDD Bone sebesar 16,22 persen atau melampui target sebesar 15 persen, meski dana Bansos dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik masih posisi 0 persen.
Sementara urutan Kedua disusul Kabupaten Soppeng sebesar 11,50 persen dan urutan Ketiga Kabupaten Wajo sebesar 7,69 persen.
Untuk Kabupaten Bone, realisasi sebesar 16,22 persen tersebut bersumber dari realisasi Dana Desa sebesar Rp97,1 miliar dari total pagu Rp333,7 miliar.
“Realisasi Dana Desa inipun untuk tahap I belum menyeluruh, hanya 284 desa dari 328 desa. Jadi masih ada 44 desa yang belum terealisasi,” ungkap H. Syamsuddin, Kabid Perbendaharaan, BKAD Bone, Rabu (21/4/21).
Kepala DPMD Bone, Andi Gunadil Ukra mengakui kendala realisasi dari 44 desa tersebut selain karena perangkat tim evaluasi APBDesa dari beberapa kecamatan yang belum lengkap sebelum mutasi juga karena kelemahan dari pihak desa sendiri.
“Makanya selam empat hari ke depan, kita agendakan untuk membicarakan masalah ini, termasuk beberapa masalah lainnya,” ucapnya melalui telepon seluler, Rabu (21/4/21).
Melambatnya arus realisasi TKDD di daerah ini rupanya sudah menjadi masalah nasional akibat adanya beberapa regulasi baru yang menuntut penyesuaian daerah.
Sebut saja pada item DAK yang progresnya sampai triwulan I masih 0 % karena para OPD masih sulit menyesuaikan diri dengan lahirnya sistem Integrasi melalui aplikasi SIPD.
Laporan : Budiman