BONESATU.COM – Peringatan Hari Jadi Bone (HJB) ke-691 tahun ini, rupanya mengalami perubahan rangkaian agenda acara.
Rapat Paripurna DPRD yang biasanya dilaksanakan setelah seluruh rangkaian acara selesai, justru bertukar agenda dengan prosesi ‘Mattompang Arajang’ yang nota bene merupakan inti acara.
Kepala Dinas Kebudayaan Bone, Andi Ansar Amal yang dikonfirmasi mengakui, pertukaran agenda tersebut tidak masalah karena menurutnya, prosesi Mattompang Arajang hanya sebagai acara seremonial. Kata dia, acara inti justru pada saat prosesi ‘Pra Mattompang’.
“Karena puncak kegiatan HJB itu ada pada rapat paripurna di DPRD tanggal 6 April. Mendahului rapat paripurna dan mattompang, sebelumnya sudah dilaksanakan acara pra mattompang (pembersihan benda-benda kerajaan yang ada di ArajangE ), sementara acara mattompang lebih dari pada seremoni saja,” jelasnya melalui pesan seluler, Selasa (6/4/21).
Sementara Kepala Dinas Infokom Bone, Andi Amran memberi alasan. Menurutnya pertukaran agenda ini sesuai dengan hasil keputusan dalam rapat persiapan HJB yang digelar beberapa waktu lalu.
“Sesuai hasil rapat,” katanya singkat, Selasa (6/4/21).
Pendapat berbeda diungkap Ketua Komisi 1 DPRD Bone, Saipullah Latif yang menilai pertukaran agenda yang tidak lazim tersebut justru menganggap ini sebagai hal aneh dan bisa memberi dampak buruk pada persepsi publik terhadap nilai – nilai sakral budaya daerah.
” Yang namanya rapat paripurna adalah menarik kesimpulan tentang seluruh agenda yang telah dilaksanakan. Jadi kalau ada agenda di belakangnya, tentu kan mengherankan, ada apa ini ? Kenapa hal – hal yang dianggap sakral justru dibalik-balik “,katanya, Selasa (6/4/21).
Menurut dia, justru acara pra mattompang yang bisa dikategorikan sebagai acara seremonial yang bisa disamakan dengan gladi bersih pada berbagai acara lain yang biasa dilakukan.
” Pra mattompang itu kan gladi bersih, jadi itu yang seremonial, logikanya kan begitu. Acara intinya atau resminya tentu pada prosesi mattompang “,terangnya.
Diapun menilai, pihak-pihak terkait dalam penyusunan agenda HJB kali ini penuh dengan kecerobohan yang menganggap enteng momentum budaya daerah.
” Kenapa gegabah seperti itu, seolah tidak sadar diri, inikan momentum daerah yang sakral bagi kita orang Bone “,pungkasnya.
Laporan: Budiman