BONESATU.COM, Bone – Masalah yang terjadi di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Amir Fil Jannah (AFJ) Bajoe, Kabupaten Bone semakin kompleks.
Bukan hanya dugaan pungutan liar atau ketidaktransparansian dalam pengelolaan dana pendidikan, namun persoalan etika kepala sekolah pun turut dikeluhkan.
Baca juga : Dinilai Tidak Beretika, Orang Tua Murid Ingin Kepsek SDIT AFJ Bajoe Dicopot
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bone Nursalam mengaku telah memberikan saran kepada pengurus yayasan yang datang menemuinya pada Kamis (24/10/2020).
“Ada dua orang yayasan yang datang kemarin ke sini. Tapi saya lupa namanya. Satu katanya bagian keuangan, satu lagi bagian pendidikan. Rencananya tiga orang, tapi katanya pak Haji Amir (Ketum Yayasan) lagi sakit,” kata Nursalam saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/10/2020).
Kepada kedua orang pengurus Yayasan Al Amir Fil Jannah Bajoe itu, Nursalam meminta agar yayasan melihat masalah ini secara real.
“Yayasan sebaiknya jangan terlalu membela diri. Tidak mungkin ada (polemik) seperti ini kalau tidak ada bukti,” ujarnya.
Nursalam juga meminta yayasan untuk tidak menganggap enteng keluhan orang tua murid, dan segera mengambil sikap tegas atas masalah ini.
“Sebaiknya gantimi saja kepseknya. Tapi kata mereka, kami minta waktu. Saya bilang, janganki terlalu membela kepsekta,” sarannya.
Dikatakan Nursalam, saat ini animo masyarakat terhadap sekolah bernuansa Islam semakin tinggi. Persaingan antar sekolah pun kian ketat. Olehnya, pihak Yayasan AFJ Bajoe seharusnya mulai berbenah diri dengan adanya masalah ini.
“Orang tua murid rela bayar mahal-mahal, tapi tentunya mereka butuh pelayanan yang baik. Kalau sudah tidak bagus (Kepseknya), kenapa harus dipertahankan,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, SDIT Al Amir Fil Jannah Bajoe diduga melakukan pungutan liar, lantaran melakukan pungutan terhadap orang tua siswa tanpa memenuhi ketentuan yang ada.
Pungutan itu dilakukan secara sepihak, tanpa ada persetujuan orang tua murid melalui rapat komite. Bahkan, peruntukannya pun tak jelas.
Selain itu, dana BOS yang diterima sekolah ini pun dikelola secara tidak transparan. Terbukti dengan tidak adanya pengumuman dana BOS di sekolah itu yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Berita terkait : Tak Dihargai Kepsek SDIT AFJ Bajoe, Ketua Harian Yayasan Mengundurkan Diri
Bukan hanya itu, kepsek SDIT AFJ Bajoe Misbah juga dinilai tidak demokratis, tidak akuntabel dan tidak beretika, yang berujung pada pengunduran diri pak Ridwan sebagai Ketua Harian Yayasan AFJ Bajoe.
Di samping itu, puluhan orang tua siswa pun menginginkan Kepsek Misbah diganti. Desakan itu tertuang pada sebuah petisi yang dilayangkan kepada Ketua Umum Yayasan AFJ Bajoe, H Amir Bandu, beberapa waktu lalu.
Namun sejauh ini, Kepsek Misbah memilih bungkam dalam menanggapi masalah ini. Ia mengacuhkan panggilan telepon atau pesan WhatsApp wartawan saat hendak dimintai klarifikasi. (Idul)