BONESATU.COM, Bone – Meski sering diterpa berbagai tudingan terkait langkah swadaya sumbangan dari orang tua siswa, namun hal itu tidak menyurutkan semangat SMAN 24 Bone untuk terus bersinergi dengan pihak komite sekolah guna memberdayakan potensi wilayahnya dalam mengembangkan sekolah.
Untuk tahun ajaran kali ini saja, sekolah yang mulai dirintis sejak tahun 2007 lalu tersebut kembali merealisasikan pembangunan pagar sekolah, di mana sumber dananya murni dari swadaya para orang tua siswa baru.
Baca juga: DPMD Bone Tegaskan Setiap Desa Harus Laksanakan Gerakan 1/2 Miliar Masker
Tidak tanggung – tanggung, pembangunan pagar yang biayanya ditaksir ratusan juta tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
“Dananya dari sumbangan sebesar 750 ribu rupiah untuk tiap orang tua siswa. Ini hasil kesepakatan dalam rapat komite pada tanggal 4 Agustus lalu dan Alhamdulillah, walaupun belum terkumpul seluruhnya, tapi pekerjaannya sudah berjalan,” ungkap H. Kamaruddin, Ketua Komite SMAN 24 Bone, saat ditemui di lokasi, Dua Boccoe, Senin (17/8/2020).
Menyinggung soal sorotan yang terkadang memberi tudingan adanya pungli dari langkah swadaya ini, Kamaruddin yang tak lain adalah Kepala Desa di tempat sekolah itu berada, menganggap hal tersebut keliru. Karena menurutnya, semua kesepakatan yang diputuskan dalam komite dilakukan secara terbuka dan tanpa paksaan.
“Secara pribadi, saya sebenarnya sudah tidak mau libatkan swadaya ini, tapi orang tua siswa yang memaksa. Bahkan dalam rapat, saya dua kali menolak, tapi mereka terus meminta, tentu hal ini didasari dari keinginan orang tua siswa agar anak – anak mereka bisa belajar dengan baik di sekolah ini,” terangnya.
Salah satu orang tua siswa yang dikonfirmasi justru menyayangkan jika ada pihak – pihak yang tidak setuju dengan langkah swadaya ini, karena menurutnya semua bantuan yang diberikan orang tua siswa adalah untuk kepentingan anak mereka sendiri.
“Dari awal sekolah ini dibangun kan swadaya. Jadi walaupun saat ini sudah ditangani pemerintah, tapi masih banyak yang butuh bantuan, saya sendiri menyumbang 20 truk pasir,” ujarnya melalui telepon seluler.
Sementara, Kepala SMAN 24 Bone H Muh Said mengakui selain untuk pembangunan pagar sekolah, masih terdapat partisipasi swadaya dari orang tua siswa, yakni pembayaran gaji guru honorer sebanyak 35 orang.
Adapun iuran yang dipungut untuk gaji honorer didasari karena keinginan pihak komite yang berinisiatif mengangkat tenaga honorer.
Dia merinci, dari 35 honorer yang saat ini mengajar di sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 560 orang tersebut, hanya 5 honorer yang diangkat oleh pihak sekolah, sementara 30 honorer lainnya merupakan prakarsa dari pihak komite.
“Makanya gajinya ditanggung oleh pihak komite, karena komite yang usulkan dan itu tertuang dalam MoU (Kesepakatan). Saya juga tidak bisa menolak karena memang guru honorer itu dibutuhkan dan ini disadari oleh orang tua siswa,” terangnya.
Baca juga: Momentum Kemerdekaan, Pengembang Bumi Cilellang Mas Tawarkan Promo Menggiurkan
Terkait dengan pembayaran baju seragam bagi siswa baru, kembali dijelaskan Muh Said bahwa pembayaran tersebut berdasarkan kesepakatan antara orang tua siswa dengan pihak penjahit, pihak sekolah hanya memfasilitasi.
Pembayaran untuk setiap siswa terdiri dari, untuk siswa laki – laki sebesar Rp850 ribu dan untuk siswa perempuan sebesar Rp875 ribu. Meliputi 1 pasang seragam putih abu-abu, 1 pasang seragam pramuka, 1 pasang seragam batik, topi dan dasi, kerudung masing – masing 3 warna, putih, abu – abu dan coklat, beserta kelengkapan pakaian lainnya.
“Sengaja kita fasilitasi ke penjahit, karena kita ingin agar pakaiannya benar – benar seragam, seragam modelnya dan seragam jenis kainnya,” tuturnya. (Budiman)
Editor: Idhul Abdullah