BONESATU.COM – Kerabat pelaku penganiayaan menggunakan tombak di Kabupaten Bone beberapa hari lalu mengklarifikasi pemberitaan yang beredar terkait kasus yang menjerat sahabatnya.
Evan, kerabat AS, pelaku penganiayaan tersebut menjelaskan kronologis yang terjadi. Evan mengatakan, korban hanya dianiaya menggunakan tombak, sementara parang yang juga digunakan oleh pelaku bukanlah milik pelaku melainkan milik korban sendiri yang sebelumnya memang sudah disiapkan oleh korban.
Menurut pengakuan pelaku AS ke Evan, bahwa sebelumnya pelaku pernah dikejar dengan parang. Namun pelaku saat itu tidak memperbesar masalah tersebut.
Lihat juga: Berawal Dendam Lama, Pemuda di Bone Dianiaya Pakai Tombak dan Parang
Namun pada hari kejadian, pelaku dipanggil oleh salah satu rekannya yang kebetulan berdekatan rumah dengan korban. Setiba di lokasi, AS melihat FM sedang berada di sana namun pada saat itu AS tidak langsung masuk melainkan dia kembali ke rumahnya untuk mengambil tombak untuk berjaga-jaga karena dikhawatirkan dia akan kembali diburu parang oleh FM.
“Korban ini memang sebelumhya sudah menyiapkan parang di TKP, sementara pelaku ini pulang ambil tombak hanya untuk berjaga-jaga jangan sampai ada kejadian lagi, otomatis pelaku tidak mau malu yang kedua kalinya,” kata Evan saat ditemui.
Evan melanjutkan, saat mereka bertemu di TKP, AS dan FM sempat berkelahi menggunakan alat masing- masing, AS memang membawa tombak sementara FM membawa parang.
“Parang dan tombak itu bukan semua milik AS, tapi cuma tombak, saat mereka berkelahi FM menjatuhkan tombak AS, lalu AS mengambil parang milik FM dan langsung memarangi AS. Setelah kejadian itu AS lalu meninggalkan TKP,” tambah Evan.
Selain itu, Evan juga mengatakan bahwa AS tidak ada niat untuk melarikan diri atau sembunyi, melainkan hanya menenangkan diri. AS datang menyerahkan diri ke polisi dan diantar langsung olehnya.
Sementara dari informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa warga setempat yang namanya enggan di mediakan mengatakan bahwa FM memang diketahui sering meminum miras dan sering meresahkan warga jika sudah mabuk.
Penulis: Herman