Bonesatu
Advertisement
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL
No Result
View All Result
Bonesatu
No Result
View All Result

Kemenkominfo Tingkatkan Kesiapan dan Kecakapan Literasi Digital Masyarakat Wajo Lewat Webinar

Idhul Abdullah by Idhul Abdullah
7 Juni 2021
Kemenkominfo Tingkatkan Kesiapan dan Kecakapan Literasi Digital Masyarakat Wajo Lewat Webinar

Kemenkominfo Tingkatkan Kesiapan dan Kecakapan Literasi Digital Masyarakat Wajo Lewat Webinar. (foto:ist)

BONESATU.COM, Wajo – Rangkaian Acara Webinar Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber kreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada Senin, 7 Juni 2021. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Wajo ini menghadirkan beberapa narasumber, di antaranya Komisioner KPI Pusat, M Reza M.I.Kom, Prof. Dr. H. Mahmuddin M.Ag selaku Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, M. Ridwan Alimuddin, seorang penulis dan pegiat literasi digital, serta dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr. Abdul Halik M.Si. Kegiatan yang diikuti oleh 146 peserta ini bertema “Dakwah yang Ramah di Internet”

Kegiatan diawali dengan sambutan berupa video dari Presiden Joko Widodo yang memaparkan peningkatan infrastruktur digital harus diimbangi dengan peningkatan kesiapan dan kecakapan masyarakat dalam dunia digital. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden, dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Senin (7/6/2021).

Jurnalis dan Youtuber Rachman Pratama, yang bertindak sebagai moderator, memperkenalkan narasumber dan menjabarkan tema. Selanjutnya, narasumber pertama yang menyampaikan materi ialah M Reza terkait digital skill, regulasi media, dan konten religi. Ia menjabarkan data tentang betapa banyaknya jumlah media penyiaran di Indonesia yang mencapai 3.074 lembaga penyiaran. Populasi penduduk Indonesia yang tinggi memiliki pengguna aktif media sosial mencapai 170 juta orang. Besarnya potensi tersebut dan gaya hidup serba digital memerlukan percepatan di sektor digital.

Ia menambahkan, tak hanya percepatan dalam pembangunan infrastruktur yang diperlukan, tapi butuh juga penataan regulasi dan kesiapan literasi digital masyarakat. Jika tidak, masyarakat akan kebanjiran informasi dan kebingungan mana informasi yang bisa dipercaya. “Kita darurat literasi. Sekelompok CEO pernah mengungkapkan bahwa Indonesia negara yang berisik, tapi minat baca kita terendah kedua di dunia.”

Narasumber kedua yang menyampaikan materi ialah Prof. Dr. H. Mahmuddin M.Ag dengan pembahasan terkait tika digital dan “Bijak di Kolom Komentar”. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan webinar seperti ini bertujuan untuk memotivasi para aktivis dakwah dalam menggunakan teknologi internet. Banyaknya komentar-komentar kasar yang tersebar dalam kehidupan digital kita perlu ditangkap dengan kata-kata bijak yang dalam Islam dikenal dengan istilah qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut).

Selanjutnya, pada kegiatan ini juga turut hadir M Ridwan Alimuddin. Penulis yang juga pegiat literasi digital ini  mengulas tentang digital culture dengan materi literasi dalam berdakwah di dunia digital. Ia mengambil studi kasus dakwah melalui “Live Facebook” yang dilakukan Syaikh Fadhl Al Mahdaly di daerahnya. Dakwah yang dilakukan tersebut ala kadarnya, tidak dikelola secara profesional, tanpa peralatan canggih. Hal ini kontras jika dibandingkan dengan dakwah-dakwah yang dilakukan oleh para pendakwah nasional yang sudah terkenal.

Kesederhanaan metode dakwah Syekh itu yang hanya menggunakan kamera ponsel, mudah direplikasi oleh siapa pun, bersahaja, dan menyentuh masyarakat. “Kunci kesederhanaan dan keramahan-keramahan tersebut terletak pada kedekatan dengan masyarakat,” ungkap Alimuddin.

Narasumber terakhir adalah dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Dr. Abdul Halik M.Si yang mengulas materi digital safety tentang tips dan pentingnya internet sehat. Ia memaparkan bahwa internet dan media sosial berperan penting sebagai sarana atau forum sosialisasi, bisnis, pendidikan, perdagangan, mendapatkan informasi, dan lain sebagainya.

Penggunanya dituntut untuk meningkatkan literasi digital agar dapat memanfaatkan internet secara sehat, bijak, dan produktif. Pengguna tak boleh hanya mementingkan kebebasan dan kepentingan pribadinya saja dalam berinteraksi, tetapi juga harus mempertimbangkan posisi orang lain, baik secara individu maupun kolektif.

Setelah pemaparan materi oleh keempat narasumber, kegiatan Literasi Digital dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber berkaitan dengan tema dan materi yang telah disampaikan. Sepuluh peserta dengan pertanyaan terbaik akan mendapatkan uang elektronik masing-masing senilai Rp 100.000.

Salah satu pertanyaan yang diajukan seorang  peserta ialah terkait bagaimana menghadapi warganet indonesia yang terkenal mudah tersinggung. Narasumber kemudian memaparkan penjelasan bahwa tingkat literasi kita memang rendah, sehingga meningkatkan budaya literasi adalah kebutuhan yang mutlak. Selain itu bisa juga dijelaskan di awal diskusi digital tentang tujuan dari kelompok diskusi tersebut adalah untuk bertukar gagasan, ide, solusi terbaik demi kepentingan bersama. Sehingga kontrol diri dari setiap orang perlu dibudayakan agar tidak terjebak ke dalam adu argumen yang saling menyalahkan. (***)

Previous Post

Begini Kronologis Lengkap Pemuda yang Dianiaya Menggunakan Tombak di Bone

Next Post

Kemenkominfo Gelar Webinar “Dakwah yang Ramah Internet”

Next Post
Kemenkominfo Gelar Webinar “Dakwah yang Ramah Internet”

Kemenkominfo Gelar Webinar “Dakwah yang Ramah Internet”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

Sengketa Tanah, Ponakan Tikam Paman hingga Tewas

24 Juni 2021
Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

Tepergok Gasak Tas Pedagang, Warga Kahu Nyaris Bonyok Dihajar Warga

17 Juni 2021
K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

K3S ke Bali Tanpa Izin, Pulang Bawa Virus Corona

10 Juli 2021
Pasien Asal Bone Ini Meninggal Setelah Sembuh dari Covid-19

Pasien Asal Bone Ini Meninggal Setelah Sembuh dari Covid-19

6 Juni 2020
BREAKING NEWS : Terlibat Narkoba, 2 Oknum Polisi di Bone Ditangkap

BREAKING NEWS : Terlibat Narkoba, 2 Oknum Polisi di Bone Ditangkap

15 September 2021
K3S Ke Bali Tanpa Izin, Fahsar Siap Copot Jabatan Kepsek

K3S Ke Bali Tanpa Izin, Fahsar Siap Copot Jabatan Kepsek

7 Juli 2021
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • DISCLAIMER

Copyright © 2020 Bonesatu.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • POLITIK
  • EKBIS
  • REVIEW
    • SPORT
    • LIFE STYLE
    • FOOD & HEALTH
    • FASHION
    • TRAVELLING
  • RAGAM
    • HISTORY
    • MOZAIK
    • KOMUNITAS
  • VIDEO
  • FOTO
  • PROFIL

Copyright © 2020 Bonesatu.com