BONESATU.COM, Bone – Upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19 di tengah penerapan pola adaptasi baru (New Normal) bukan hanya sekedar mengikuti petunjuk baku dalam protokol kesehatan, tapi lebih dari itu, dibutuhkan kreatifitas dalam melihat kondisi yang kompleks di tengah interaksi sosial.
Hal itu disampaikan direktur CV Patappulo, Alfian T Anugerah dalam acara sosialisasi rencana penggunaan id card dalam transaksi non tunai sekolah di SDN 20 Panyula, Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Kamis (16/7/2020).
Baca juga: Bupati Bone Terima Bantuan APD dari BLK Bantaeng
Di depan puluhan guru dan kepala sekolah, Alfian T Anugerah mengajak agar setiap sekolah dapat menerapkan pola ini pada setiap murid. Karena menurutnya, penggunaan uang tunai dalam bertransaksi di sekolah di tengah pandemi saat ini, sangat beresiko dalam memicu penyebaran Covid 19, di mana diketahui uang saat ini rentang menjadi salah satu medium yang menjembatangi penularan virus Corona antar murid di sekolah.
“Uang itu kan kita tidak bisa kita jamin amannya dari infeksi, apalagi jika anak – anak kita yang pegang, tentu ini sangat beresiko, makanya salah satu cara aman agar anak – anak kita di sekolah bisa terhindar dari penularan Covid-19, ya dengan menerapkan penggunaan id card dalam transaksi,” ungkapnya.
Secara tekhnis dia jelaskan, id card ini nantinya akan dimiliki setiap murid untuk digunakan saat berbelanja jajanan, dengan cara menggesek pada mesin yang disiapkan oleh pengelola kantin kejujuran dalam sekolah itu.
Baca juga: Pemkab Bone Belum Maksimal Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19
“Di id card itu bahkan bisa ditentukan limit atau batas pembelanjaannya dan terkontrol, sehingga belanja murid bisa termeneg dan lebih muda diestimasi setiap bulan, baik oleh orang tua murid maupun pihak pengelola kantin itu sendiri,” paparnya.
Bukan hanya itu, keuntungan lain yang tidak kalah penting lanjutnya, dapat menghindari anak sekolah agar tidak berkeliaran di luar lingkungan sekolah hanya dengan alasan membeli jajanan.
“Karena id card ini hanya berlaku di kantin sekolah, jadi potensi anak belanja di luar sekolah bisa dihindari, termasuk jajanan yang tidak higienis, kecelakaan, sampai pada kejahatan kecil seperti pemalakan oleh murid nakal, karena tidak ada uang tunai yang beredar pada mereka,” pungkasnya. (Budiman)