BONESATU.COM, Salomekko – Sungguh malang nasib pasangan lanjut usia Manna dan Sakka, warga Desa Gattareng, Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone.
Di usianya yang sudah senja, mereka harus kehilangan menantu yang menjadi tulang punggung keluarga.
Menantunya, Supriadi (45) merupakan seorang PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Covid-19 yang meninggal di RS Faisal Makassar pada 8 Mei 2020 lalu.
Sepeninggal Supriadi, kedua lansia ini bingung cara melanjutkan hidup.
Wajar saja, selama ini mereka berdua menggantungkan hidup dari penghasilan menantunya (Supriadi) yang bertani.
Maklum, kekuatan mereka untuk bekerja menyambung hidup, telah hilang termakan usia. Tubunya yang ringkih dan kulit mengkerut, tak lagi kuat menopang beban berat.
“Kita sudah tidak bisa bertani lagi,” ucap Manna mertua laki-laki Supriadi, saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/5/2020) sore.
Selain itu, yang membuat mereka merasa sedih lantaran tidak mampu melihat jenazah menantu kebanggaannya itu untuk yang terakhir kalinya.
Yah, jenazah Supriadi dikebumikan secara protokol Covid-19 di pemakaman milik Pemkab Gowa, tanpa dihadiri sanak keluarga.
Meski pada akhirnya, hasil tes Swab menyatakan Supriadi negatif Covid-19.
Kepiluan Manna dan Sakka pun kian membuncah tatkala mengetahui anaknya (istri Supriadi) juga tidak diperbolehkan pulang karena harus menjalani isolasi.
“Ia yang temani suaminya ke sana (Makassar). Dua minggupi katanya baru bisa pulang,” kata Sakka.
Pandemi Corona ini telah menggoreskan luka mendalam di hati kedua lansia ini. Meski begitu, mereka berusaha tetap tabah dan lapang dada.
Mereka hanya berharap anaknya segera pulang untuk merawat mereka.
Diberitakan Sebelumnya, Supriadi pada tanggal 3 Mei lalu dirujuk oleh pihak Puskesmas Salomekko ke Rumah Sakit Sinjai dengan diagnosa lambung bocor.
Karena sakitnya parah, maka pada tanggal 4 Mei, pihak Rumah Sakit Sinjai lalu merujuk almarhum ke Rumah Sakit Faisal dengan diagnosa yang sama, lambung bocor.
Pada tanggal 8 Mei, almarhum meninggal dengan status PDP meski sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai riwayat Covid-19 padanya.
Hanya berselang 2 hari setelah meninggal pada 8 Mei 2020 lalu, akhirnya hasil tes Swab Supriadi keluar pada Minggu (10/5/2020). Dia dinyatakan negatif Covid-19. (Dhoel)