BONESATU.COM, Bone – Warga Desa Lamurukung, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone kembali mengeluhkan pelayanan Puskesmas Lamurukung, yang dinilainya jauh dari kata memuaskan. Bukannya meningkat, justru banyak mengalami penurunan kualitas pelayanan.
Bukan tanpa dasar, pasalnya jika dulunya melayani rawat inap, kini hanya melayani rawat jalan saja. Pelayanan 24 jam yang sebelumnya ada, kini ditiadakan. Buntutnya, masyarakat sering tidak dilayani jika di luar jam kerja, meski bersifat darurat.
Baca juga: Mantap, Bone Jadi Rujukan SIPD Bagi Daerah Lain di Sulsel
Hal itu dibeberkan salah seorang tokoh masyarakat Lamurukung, Bahris Bahtiar, saat rapat mediasi di kantor Desa Lamurukung, yang dihadiri Plt Kepala Dinas Kesehatan Bone, Kepala UPT Puskesmas Lamurukung, dan unsur Tripika Kecamatan Tellu Siattinge antara lain Camat, Kapolsek dan Danramil, Senin (7/9/2020).
“Buat apa gedungnya dibagusi kalau fungsinya tidak memuaskan masyarakat. Apa juga fungsi UGD di situ? Setahu saya UGD itu untuk memberi penanganan awal bagi orang-orang yang terkena musibah. Tapi hal ini tidak dilaksanan di sini (Puskesmas Lamurukung),” keluh Bahris.
“Ada beberapa korban di sini yang pernah mengalami. Termasuk salah satu tukangnya SMK Lamuru, di bawa ke sana (waktu kecelakaan), dalam keadaan darurat, ia (Puskesmas Lamurukung) tidak mau layani. Katanya di luar jam kerja,” sambungnya.
Masyarakat menduga penurunan kualitas pelayanan di Puskesmas Lamurukung ini dikarenakan adanya upaya oknum untuk memperkaya diri melalui klinik kesehatan swasta yang dibukanya.
“Misalnya saja periksa gigi. Kalau kita ke sana (Puskesmas) dengan berbagai alasan, tidak ada pelayanan. Tapi kalau sore, buka di klinik pak Haji Ibrahim. Kemudian pembayarannya betul-betul mencekik masyarakat,” tandasnya.
Selain Kepala UPTD Puskesmas Lamurukung, dokter yang bertugas di puskesmas ini juga membuka klinik pengobatan umum di daerah ini.
“Kami curiga, pelayanan di puskesmas ini sengaja tidak dikembangkan, agar masyarakat tetap ramai berobat di klinik mereka,” ujar Anca, yang juga tokoh masyarakat Lamurukung.
Baca juga: Kejari Bone Ajukan Audit Dugaan Penyimpangan Dana SMA 14 Bone ke Inspektorat Provinsi
Dari itu, mereka menuntut agar Kepala Puskesmas Lamurukung H Ibrahim diganti. Pasalnya, di bawah kepemimpinannya, puskesmas ini sudah sering didemo karena pelayanan.
“Ini yang ketiga kalinya Puskesmas tersebut di demo semenjak Haji Ibrahim,” tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya ratusan masyarakat berencana menggelar demonstrasi ke Puskesmas Lamurukung. Namun alasan Covid-19, mereka diarahkan ke kantor Desa Lamurukung untuk mediasi, yang dihadiri hanya beberapa perwakilan saja. (Idhul)
Editor : Idhul Abdullah